DIARY,  FAMILY,  Parenting Skills

Anak usia 8 tahun, masa tersulit saya mengasuhnya

Banyak orang tua yang mengatakan usia 2 tahun adalah usia tantangan dalam mengasuh anak. Tantangan berikutnya yaitu usia 8 tahun. 

Ketika anak saya berusia 2 tahun, tidak ada masalah dalam menghadapinya. Ia memang bergerak aktif, mulai berbicara dalam bahasanya, dan berbicara sesuka hatinya, namun bagi saya hal itu sangat menyenangkan. Saya tidak mengalami kesulitan dalam menanganinya.

dok.pribadi

Masalah dimulai ketika dia menginjak usia 8 tahun, kepribadiannya mulai terbentuk, wataknya semakin dominan. Anak mulai mandiri tapi di sisi lain sangat butuh dimanja dan diperhatikan. Adu argumen, bantahan serita emosi anak yang meluap bakal sering terjadi. Ia bisa sangat keras kepala dan menantang, membanting pintu, dalam upayanya membangun kemandirian dan individualitasnya.

Tingkahnya seperti mengabaikan tugas rumah dan sekolah menjadi ciri khas anak usia 8 tahun. Saya pun baru saja dibuat menangis oleh sikapnya. Ketika ia tidak menuruti kata-kata saya untuk berhenti bermain game roblox lalu makan malam, dan mengerjakan tugas sekolah koobits.

koobits.com

Saya memang memperbolehkannya bermain game roblox (permainan yang sangat populer anak-anak masa kini) hanya di hari Jumat selepas pulang sekolah dan di hari Sabtu. Sabtu kemarin (19/2) kegiatan les piano dan gymnastic libur karena hari Raya Isra Mi’raj 1444H, jadi dia menghabiskan waktu di rumah, lagipula ia sedang batuk pilek, sehingga lebih baik di rumah saja.

roblox.com

Memenuhi kebutuhan anak dengan optimal

Kegiatan sekolah dapat menambah tekanan pada anak. Akhir-akhir ini anak-anak banyak menghabiskan waktu di layar daripada yang seharusnya. Layar khususnya video game, dapat memunculkan hormon dopamin pada tubuh, yang jika berlebihan, akan memberikan efek samping negatif. Inilah yang mengkhawatirkan saya, jika ia terlalu lama bermain video game.

Hari sabtu kemarin ia bangun sekitar pukul 10.00 WIB karena sebelumnya bermain sampai larut malam, namun karena kesibukan saya sejak pagi hari, saya tidak bisa mengecek kondisinya. Kamarnya di lantai 2 rumah, terbayang kan berapa kali saya harus naik turun tangga dengan lutut saya yang kurang fit ini. Ketika akhirnya saya masuk, ia sedang menonton di layar gadgetnya. Padahal saya selalu memberikan aturan setiap pagi untuk merapikan tempat tidur, membersihkan badan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lainnya.

Wah, aturan ternyata diciptakan untuk dilanggar ya, haha. Aturan tanpa pengawasan pada anak memang harus berjalan beriringan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *