Anak Bermimpi Gempa, Akankah Jadi Kenyataan?
Putri saya terbangun pukul 03.00 pagi dengan terengah-engah, keringat dingin mengucur di punggung dan dahi. Ternyata Ia mengalami mimpi buruk. “Ada gempa di rumah ini, ma” katanya sambil terisak. Setelah saya beri minum, ia bisa tenang, namun sulit untuk tidur lagi. Mungkin bagi sebagian orang, mimpi adalah bunga tidur. Namun sedari usia balita putri saya sering sekali mengalami mimpi yang menjadi petunjuk untuk suatu peristiwa yang akan terjadi.
Gempa bumi di kehidupan nyata memang terasa mengerikan, terutama jika terjadi dalam skala besar dan adanya gempa susulan seperti yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin (06/02/2023). Gempa yang berkekuatan magnitudo 7,8 telah menyebabkan korban jiwa sebanyak 41.000 orang dan mungkin akan terus bertambah. Saya turut merasakan kengerian itu dari media televisi, portal berita, dan kanal youtube.
Satu bulan sebelumnya, putri saya pernah bermimpi banjir, dan seminggu kemudian di kamarnya sungguh terjadi banjir atau air menggenang semata kaki akibat rusaknya talang atap rumah kami. Tampaknya ukuran talang tidak mampu menampung curah hujan yang sangat banyak akhir-akhir ini. Ah, andai waktu itu saya memindahkan perabotan-perabotan berbahan kayu dan buku-buku di kamarnya ke ruangan di lantai satu, pastilah mereka masih mulus. Sebenarnya masih banyak lagi mimpi-mimpinya yang terjadi di dunia nyata. Kalau diceritakan disini pasti akan sangat panjang tulisan saya.
Apa mungkin akan terjadi gempa dalam waktu dekat? Ataukah ada arti lain? Saya percaya bahwa mimpi bisa berasal dari alam bawah sadar terkait dengan faktor psikologis seseorang dan bisa juga merupakan firasat atau petunjuk dari Sang Ilahi. Tampaknya dalam penafsiran mimpinya, saya harus mempertimbangkan berbagai aspek. Apa arti dari mimpi gempa yang dialaminya? Mungkin jika memang benar ada sesuatu yang terjadi, saya akan menuliskan cerita lanjutannya disini. Semoga saja hanya hal baik yang akan terjadi.